Sabtu, 29 November 2008

Hansheet MySQL

1.Membuka console mysql$mysql -u(username) -p(password)2.Membuat database baru$Create Database KESISWAAN; // Query OK, 1 row affected <0.00>3.Menampilkan seluruh database$Show databases;4.Menggunakan database KESISWAAN$Use KESISWAAN; // Database changed5.Membuat table BIODATA, REF_JURUSAN, ORANGTUACreate table biodata(Nis varchar(8) primary key not null,Nama varchar(25) not null,Jen_kel enum(‘L’,’P’),Tmp_lahir varchar(25),Tgl_lahir date,Alamat varchar(50),Agama varchar(25),Tingkat char(1),Kode_jur varchar(3),Kelas varchar(5));Create table ref_jurusan(Id int(4) primary key auto_increment,Kode_jur varchar(3) not null,Jurusan varchar(25) not null);Create table orangtua(Nis char(8) primary key not null,Nama varchar(25) not null,Umur char(3),Pekerjaan varchar(25),Penghasilan int(9));6.Menampilkan seluruh tableShow tables;7.Menampilkan struktur tableDescribe biodata; / desc ref_jurusan; / desc orangtua;8.Mengganti nama tableAlter table orangtua rename ortu;9.Mengganti nama fieldAlter table ortu change umur usia char(3);10.Mengubah struktur tableAlter table biodata modify nama varchar(30);11.Menambah fieldAlter table ortu add status varchar(10);12.Menghapus fieldAlter table ortu drop status;13.Mengisi/menambahkan isi tableTabel BIODATAInsert into biodata(nis,nama,jen_kel,tmp_lahir,tgl_lahir,alamat,agama,tingkat,kode_jur,kelas)values(‘07081001’,’Daris’,’L’,’Subang’,’1992-12-20’,’Jl. Otista Subang’,’Islam’,’1’,’RPL’,’1RPL’),(‘07081002’,’Shafwan’,’L’,’Subang’,’1990-11-21’,’Jl. Soeprapto Subang’,’Islam’,’3’,’RPL’,’3RPL’),Dst…;Insert into ref_jurusan(kode_jur,jurusan)values(‘RPL’,’Rekayasa Perangkat Lunak’),(‘TKJ’,’Teknik Komputer Jaringan’);Insert into orangtua(nis,nama,umur,pekerjaan,penghasilan)values(‘07081001’,’Fuad,’50’,’Petani’,800000),(‘07081002’,’Basri,’45’,’PNS’,1200000),Dst…;14.Mengedit isi tabelUpdate ortu set usia = ‘49’ where nama = ‘Fuad’ // Mengganti usia dari record yg mempunyai nama Fuad 15.Menampilkan seluruh isi table;Select * from biodata; / select * from ref_jurusan; / select * from ortu;16.Menampilkan urutan seluruh isi tableselect * from biodata order by nama asc; // ascending = a-zselect * from biodata order by nama desc; // descending = z-a17.Menampilkan sebagaian fieldSelect nis,nama,kelas from biodata;18.Menampilkan record tertentuSelect * from biodata where jen_kel = ‘L’ // Menampilkan siswa laki-laki sajaSelect * from biodata where alamat like ‘%kalijati’; // Menampilkan siswa yg beralamat tertentuSelect nis,nama from biodata where nama regexp ‘^a’ // Menampilkan nama siswa berawalan huruf aSelect nis,nama from biodata where nama regexp ‘^[a-h]’ // Menampilkan nama siswa berawalan huruf dari a – hSelect nis,nama from biodata where nama regexp ‘a$’ // Menampilkan nama siswa yang berakhiran hufuf a19.Menampilkan jumlah record tertentuSelect count(jen_kel) as jml from biodata where jen_kel = ‘P’; // Menampilkan jumlah siswa perempuanSelect tingkat, count(tingkat) as jml from biodata group by tingkat; // menampilkan jumlah siswa pertingkat20.Menampilkan data statistikSelect max(penghasilan) as penghasilan_tertinggi from ortu; // menampilkan penghasilan tertinggiSelect min(penghasilan) as penghasilan_terendah from ortu; // menampilkan penghasilan terendahSelect avg(penghasilan) as penghasilan_rata from ortu; // menampilkan penghasilan rata-rata21.Menampilkan data relasi antar tabelSelect a.nis, a.nama, b.nama, b.pekerjaan from biodata as a inner join ortu as b on a.nis = b.nis;Select a.nis, a.nama, a.kelas, b.nama as nama_ortu, b.penghasilan from biodata as a inner join ortu as b on a.nis = b.nis where b.penghasilan >= 1000000;22.Menghapus sebagian isi tabel / recordDelete from biodata where nis = ‘07081007’; // Menghapus record yang mempunyai nis terentu23.Menghapus seluruh isi tabelDelete from ref_jurusan; // Menghapus seluruh record24.Menghapus tableDrop table ref_jurusan; // Menghapus table ref_jurusan25.Menghapus databaseDrop database dbkesiswaan; // Menghapus database dbkesiswaan26.Melakukan backup databaseBin> mysqldump dbkesiswaan > backup_dbkesiswaan.sql27.Melakukan restore databaseBin> mysql dbkesiswaan <>

Jumat, 28 November 2008

Sejarah Basis Data

Pada awal tahun 1960, Charles Bachman di perusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan terbentuk lalu distandarisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL). Kemudian, Bachman menerima CM Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer) tahun 1973.
Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System). Hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relasional.
Pada tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL distandarisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basisdata disebut transaksi.
Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang sistem basisdata dikembangkan. Penelitian di bidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful, model data lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks, sistem diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks.

Sumber:
Simarmata, Janner dan Imam Paryudi, "Basis Data", Andi, Yogyakarta : 2005

Kamis, 13 November 2008

Al-Qur'an

Nama-nama lain dalam Al-qur'an
Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:
Al-Kitab, QS(2:2),QS (44:2)
Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)
Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)
Al-Mau'idhah (pelajaran/nasehat): QS(10:57)
Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)
Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)
Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)
Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)
At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)
Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
An-Nur (cahaya): QS(4:174)
Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)
Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)

[sunting] Struktur dan pembagian Al-Qur'an

Penyebaran Basa Sunda

Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah Tatar Sunda. Namun bahasa Sunda juga dipertuturkan di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah bahasa Sunda terutama dituturkan di kabupaten Brebes dan Cilacap. Terutama banyak nama-nama tempat di Cilacap ini yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti kecamatan Dayeuhluhur, Cimanggu dan sebagainya. Ironisnya nama Cilacap banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan". Sebab pada abad ke-19, nama ini seringkali ditulis sebagai "Clacap".
Selain itu menurut beberapa pakar, konon bahasa Sunda sampai sekitar abad ke-6 wilayah penuturannya sampai di sekitar dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah.

Dialek Basa Sunda

Dialek (basa wewengkon) bahasa Sunda juga beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek yang berbeda[1]. Dialek-dialek ini adalah:
Dialek Barat
Dialek Utara
Dialek Selatan
Dialek Tengah Timur
Dialek Timur Laut
Dialek Tenggara
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten selatan[2]. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa bagian Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di sekitar Majalengka. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Kuningan, dialek ini juga dipertuturkan di beberapa bagian Brebes, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis.

Sejarah Basa Sunda

Bahasa Sunda dituturkan oleh sekitar 27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di provinsi Banten khususnya di kawasan selatan provinsi tersebut, sebagian besar wilayah Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang), dan melebar hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes, Jawa Tengah.
Bahasa Sunda
Dituturkan di:
Jawa Barat, Banten, sebagian kecil Jawa Tengah (Indonesia)
Wilayah:
Jawa
Jumlah penutur:
24 juta
Urutan ke:
?
Klasifikasi rumpun bahasa:
Austronesia
Melayu-Polinesia Melayu-Polinesia Barat Sundik Bahasa Sunda
Status resmi
Bahasa resmi di:
(Jawa Barat)
Diatur oleh:
-
Kode bahasa
ISO 639-1
su
ISO 639-2
sun
SIL
SUN

Bahasa Sunda dituturkan oleh sekitar 27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di provinsi Banten khususnya di kawasan selatan provinsi tersebut, sebagian besar wilayah Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang), dan melebar hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes, Jawa Tengah.

Bahasa Sunda
Dituturkan di:
Jawa Barat, Banten, sebagian kecil Jawa Tengah (Indonesia)
Wilayah:
Jawa
Jumlah penutur:
24 juta
Urutan ke:
?
Klasifikasi rumpun bahasa:
Austronesia
Melayu-Polinesia Melayu-Polinesia Barat Sundik Bahasa Sunda
Status resmi
Bahasa resmi di:
(Jawa Barat)
Diatur oleh:
-
Kode bahasa
ISO 639-1
su
ISO 639-2
sun
SIL
SUN

Kamis, 06 November 2008

KODE ISBN

International Standard Book Number, atau ISBN (arti harfiah Bahasa Indonesia: Angka Buku Standar Internasional), adalah pengindentikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. Sistem ISBN diciptakan di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis W H Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN (digunakan hingga tahun 1974). Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO 2108 tahun 1970. Pengidentikasi serupa, International Standard Serial Number (ISSN), digunakan untuk publikasi periodik seperti majalah.

ISBN diperuntukkan bagi penerbitan buku. Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan secara sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman. Untuk memperolehnya bisa menghubungi perwakilan lembaga ISBN ditiap negara yang telah ditunjuk oleh lembaga internasional ISBN. Perwakilan lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional yang beralamat di Jalan Salemba, Jakarta. Nomor ISBN dapat diperoleh dengan menghubungi Perpustakaan Nasional dengan cara datang langsung atau melalui Faksimil dengan ketentuan:

  1. Mengirimkan atau membawa surat permohonan yang berisi judul buku beserta sinopsis buku yang akan diterbitkan.
  2. Membayar biaya administrasi Rp 25.000/judul buku (di Malaysia tidak dikenai biaya apa pun)

Proses untuk memperoleh nomor ISBN tidaklah rumit, terlebih bila datang sendiri ke Perpustakaan Nasional hanya memerlukan waktu beberapa jam.

ISBN terdiri dari 10 digit nomor dengan urutan penulisan adalah kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi. Namun, mulai Januari 2007 penulisan ISBN mengalami perubahan mengikuti pola EAN, yaitu 13 digit nomor. Perbedaannya hanya terletak pada tiga digit nomor pertama ditambah 978. Jadi, penulisan ISBN 13 digit adalah 978-kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi.

Prefiks ISBN untuk negara Indonesia adalah 979 dan 602.


Template by : kendhin x-template.blogspot.com